Senin, 05 Januari 2015

Program Pemberdayaan Masyarakat

Dalam era Globalisasi seperti ini tidak bisa dihindari kita menghadapi persaingan bukan saja dengan bangsa luar, tetapi juga dengan masyarakat sendiri. Saat ini saja sudah kelihatan masyarakat lebih memilih untuk membeli produk luar yang menurutnya lebih baik dengan harga yang relatif sama bahkan lebih murah dan terlebih lagi membelinya merasa lebih bergengsi. Bila keadaan ini terus demikian bisa jadi produk bangsa sendiri tidak laku di dalam negeri. Mungkin ada sesuatu dengan pemberdayaan masyarakat. Bagaimana menyikapi pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi perubahan dunia yang begitu cepat?
Pemeberdayaan diambil dari kata “Daya” yang berarti kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak; “berdaya” berkemampuan; berkekuatan; “pemberdayaan” proses, cara, perbuatan memeberdayakan. Kata pemberdayaan terkait dengan penggalian dan pengembangan potensi masyarakat. kartasasmita ( 1996) mengatakan bahwa : “setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi yang dapat dikembangkan, sehingga pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu dengan mendorong, memberikan motivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki serta untuk mengembangkannya “.
Untuk memberdayakan masyarakat diperlukan pendekatan utama adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan sebagai obyek melainkan subyek dari berbagai upaya pembangunan oleh karena itu kartasasmita (1997:29) mengatakan pemberdayaan harus mengikuti pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
  • Upaya pemberdayaan harus terarah (targeted)
  • Program pemberdayaan harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat yang menjadi sasaran.
  • Menggunakan pendekatan kelompok
Konsep Pemberdayaan Masyarakat pada hakekatnya adalah memberdayakan masyarakat di seluruh daerah sehingga tercipta lingkungan yang membuat masyarakat dapat menikmati kualitas hidup lebih baik, aman, serta memperluas masyarakat untuk memilih bagi peningkatan harga diri ( Dadang Solihin, 2011). Tujuan pemberdayaan adalah:
  • Peningkatan standard hidup
  • Meningkatkan percaya diri
  • Peningkatan kebebasan setiap orang
Kemudian kartasasmita (1997 : 24) mengatakan upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi yaitu : pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang (enabling). kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering). ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi.
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan ’empowering’ masyarakat dengan memberikan motivasi dan dorongan kepada masyarakat agar mampu menggali potensi dirinya dan berani bertindak memperbaiki kualitas hidupnya. Community Based Development adalah konsep pemberdayaan yang berfokus pada masalah dari masyarakat itu sendiri.
Pemberdayaan harus mencakup aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, lingkungan dan spiritual. Program pemberdayaan masyarakat juga tidak terlepas dari peran serta pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah yang telah meluncurkan program-program pemberdayaan masyarakat. Namun tingkat kesadaran, inisiatif, dan kreatifitas masyarakat itu sendiri masih juga belum memadahi, potensi apa yang perlu digali dan dikembangkan agar konsep dan arti dari pemberdayaan bisa terwujud.
PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan) adalah salah satu progam yang diluncurkan oleh pemerintah pada tahun 2008, berawal dari PPK (Program Pengembangan Kecamatan) dari tahun 1999. Konsep utama PNPM-MP adalah Dari oleh dan untuk masyarakat, Tujuan utama PNPM-MP adalah memberdayakan masyarakat desa untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kemiskinan melalui pembangunan prasarana, pelatihan-pelatihan, dan pinjaman ringan yang berbasis kelompok. Merupakan kerja nyata yang secara langsung dapat dimanfaatkan oleh setiap elemen masyarakat. .....selanjutnya

0 komentar:

Posting Komentar